Sifat Orang Aceh Dalam Bercinta

ilustrasi bercinta
ilustrasi bercinta
Bercinta bisa diartikan sebagai hubungan seksual atau asmara, kehidupan orang Aceh pun tak luput dari percintaan, pernikahan hingga perselingkuhan. Di Aceh percintaan terjadi dgn berbagai gaya, mulai dari gaya kampung hingga kota. Di kota pacaran lazim di tempat wisata, cafe, dsb. Sementara di kampung biasa di semak-semak, atau tempat pesta pernikahan hehe.

Selain cinta dan seks, hal lain yg nyaris tak mungkin terlewatkan adalah pacaran, bagi sebagian orang pacaran merupakan ajang mengenal lawan jenis, namun bagi sebagian oknum dianggap sebagai ajang mendapatkan hal ekstra seperti seks, dsb.

Hanya karena ada ada syariat Islam bukan berarti anak muda Aceh tidak bisa pacaran, ada berbagai kisah cinta yg membuat kita geleng-geleng kepala, mulai dari perjodohan, pengkhianatan, hingga kejadian hamil di luar nikah ada di Aceh!

Menikah merupakan step lanjutan dari proses perkenalan atau pacaran, pernikahan terkadang tidak semuanya berakhir bahagia, kadang di warnai oleh kisah KDRT, perselingkuhan, dan berbagai hal lain yg berujung pada perceraian. Tak jarang masalah di atas bisa berujung pada perceraian, sesuatu hal yg membuat anak-anak jadi korban.

kesetiaan wanita diuji saat laki-laki miskin, kesetiaan lelaki di uji saat ia kaya.

Pepatah diatas memang tepat sekali adanya, membuatku teringat teman kantor yg sudah punya istri cantik namun tetap selingkuh, ia berselingkuh dgn seorang pelayan rumah makan. Dulu aku berpikir lelaki berselingkuh karena pasangannya tak menarik lagi, namun pemikiran ini rupanya salah. Banyak lelaki yg istrinya sempurna tetap saja selingkuh.

Perselingkuhan juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kekerasan di rumah tangga, ekonomi, hingga balas dendam. Poin pertama dan kedua memang sering di lakukan oleh suami maupun istri.

Baca Juga:

Berikan Komentar